PPK LEMAHABANG

Panitia Pemilihan Kecamatan Lemahabang. Pelaksana Tahapan Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karawang Tahun 2010.

MAKAM SYECH QURO

Lokasi Wisata Religius, Makam Syech Quro di Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang, dikunjungi oleh Peziarah dari berbagai kota terutama pada setiap malam Sabtu, hingga di kenal dengan sebutan Saptuan.

MANG AJAT

Punggawa Blog ini, Akun Facebook Ajat Apana Gin's dengan trademark (Aya..... Aya..... Wae.....) pada setiap penutup update statusnya.

TANAMAN PADI

Lahan pertanian yang luas, Padi yang bernas, hasil yang melimpah, tapi mengapa swasembada pangan hanya ada dalam impian indah yang disodorkan oleh para pejabat tinggi, hingga harga beras melambung tinggi.

ANGEUN OSKADON

Lauk pauk tradisional alternatif, dengan olahan dan bumbu sederhana menjadikan sayur ini sangat menggugah selera, masyarakat di wilayah utara Karawang -Rengasdengklok dan sekitarnya menyebutnya dengan Angeun Oskadon.

Kamis, 30 Desember 2010

PEMILUKADA 2010

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Karawang, Jawa Barat menetapkan lima pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan maju pada pemilihan kepala daerah (pemilu kada) pada 14 November 2010.

Kelima pasangan calon yang lolos adalah Eli Amalia Priatna-Endang Abdullah (PKB, PPP, PBR dan Partai Hanura), Ade Swara-Cellica Nurachdiana (Partai Demokrat, Gerindra, PKS dan PBB) dan pasangan Sonny Hersona-Dadang S Muchtar (Golkar). Dua pasangan lainnya Karda Wiranata-Deden Darmansyah (PDI Perjuangan) dan pasangan Endang Warsa-Agustia Mulyana (jalur perseorangan).

Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Karawang Tahun 2010 (lebih dikenal dengan Pemilukada)  di Kecamatan Lemahabang, yang diselenggarakan pada tanggal 14 Nopember 2010, Pada penyelenggaraannya menghasilkan Perolehan suara dengan kemenangan untuk pasangan No. Urut 3, Pasangan Incumbent Drs. H. Dadang S. Muchtar dan Sonny Hersona GW,  dengan Total Perolehan 11.656  Suara, di ikuti oleh pasangan No. urut 4, H. Ade Swara dan dr. Cellica Nurachdiana, dengan perolehan sebanyak 11.543, Suara  dan pasangan No, Urut 1, -Eli Amalia Priatna-Endang Abdullah dengan perolehan 5.893 Suara. pasangan No, Urut 2 Karda Wiranata-Deden Darmansyah memperoleh 2.562 Suara dan Pasangan No. urut 5, H. Endang Warsa-Agustia Mulyana (jalur perseorangan) memperoleh 599 Suara. Sementara suara tidak sah diperoleh angka 732 suara,

Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Karawang Tahun 2010 di Kecamatan Lemahabang, mencapai 32.985 Hak Pilih yang menggunakan hak pilihnya dan datang ke TPS di Kecamatan Lemahabang yang tersebar di 11 (sebelas) Desa dan 95 TPS, dari Daftar Pemilih Tetap Kecamatan Lemahabang sejumlah 46.440 Hak pilih yang terdiri dari 23.022 Hak Pilih Laki – laki dan 23.418 Hak Pilih Perempuan.

Tingkat partisipasi yang dicapai pada Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Karawang Tahun 2010  di Kecamatan Lemahabang adalah sebesar 71,3 Persen menurun bila dibandingkan dengan pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009, yang mencapai 80,2%

Secara umum Pasangan No. 4 yang memenangkan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Karawang Tahun 2010 Versi Rekapitulasi KPUD Kabupaten Karawang, hanya di beberapa kecamatan saja pasangan no urut 3 membukukan kemenangan, kemenangan mutlak diraih oleh pasangan no. urut 4. 








NOMOR DAN NAMA PASANGAN CALON KEPALA DAERAH
DAN WAKIL KEPALA DAERAH
NO. URUT
1
NO. URUT
2
NO. URUT
3
NO. URUT
4
NO. URUT
5
TIDAK SAH
Hj. ELI AMALIA PRIATNA
dan
ENDANG ABDULLAH, S.Kp.M.Si
KARDA, SH
dan
Drs. DEDEN DARMANSAH
Drs. SONI HERSONA G.W, MM
dan
Drs. H. DADANG S. MUCHTAR
Drs. H. ADE SWARA, MH.
Dan
dr. CELLICA NURRACHADIANA
H. ENDANG WARSA
dan
AGUSTIA MULYANA
KARYAMUKTI
793
218
1.249
1.655
82
70
CIWARINGIN
615
505
1.528
1.537
76
78
WARINGINKARYA
404
285
819
1.122
49
64
KEDAWUNG
484
431
993
917
50
62
KARANGTANJUNG
629
170
1.137
551
30
61
PASIRTANJUNG
476
189
806
725
32
54
LEMAHABANG
993
208
1.629
1.577
90
126
LEMAHMUKTI
434
172
882
662
51
82
PULOJAYA
303
247
1.477
1.168
73
70
PULOKALAPA
435
78
868
874
48
37
PULOMULYA
327
59
268
755
18
28
TOTAL
5.893
2.562
11.656
11.543
599
732

Untuk mengetahui Perolehan Suara secara lengkap pada Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Karawang Tahun 2010   di Kecamatan Lemahabang, yang di buat per TPS dapat di unduh di SINI

Senin, 27 Desember 2010

HIKMAH DARI EVAN ALMIGHTY (26-12-2010)

(Hikmah yang tersaji dari Bioskop Trans TV, EVAN ALMIGHTY yang ditayangkan selepas Timnas Indonesia kalah 3 - 0 Kontra Malaysia)

Jika seseorang berdoa untuk diberi kesabaran,
Anda berpikir akankah Allah memberi mereka kesabaran?
Atau apakah Dia memberi mereka kesempatan untuk bersabar?
Jika kita berdoa dan memohon untuk diberi keberanian,
Apakah Allah memberikan kita keberanian,
atau apakah Dia memberinya kesempatan untuk menjadi berani?
Jika seseorang berdoa untuk keluarga yang ingin lebih dekat satu sama lain, apakah anda berpikir bahwa Allah akan memberi mereka dengan perasaan kehangatan dan Cinta kasih?
atau apakah ia memberi mereka kesempatan untuk menemukan arti dari mencintai satu sama lain?

Jumat, 05 November 2010

Beberapa Kriteria Cewek Yang Tidak Pantas Untuk Dinikahi

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh jurusan psikologi (ilmu jiwa) pada Fakultas Adab (sastra) di Universitas Zaqaqiq, Mesir dengan judul:  “Kepribadian Remaja Putri, Tata Cara kesiapan Jiwa dalam Menghadapi Pernikahan, dan Masa Perubahan Jiwa Pasca Nikah Secara Khusus” menyimpulkan ada 9 tipe gadis yang tidak diminati oleh para pemuda:





Pertama: Gadis Pencemburu
Pencemburu adalah sifat pertama kali yang dihindari oleh para pemuda dari calon istri-istri mereka. Cemburu disini bermakna keraguan. Para pemuda itu menuntut adanya sebagian sifat cemburu yang memperkuat ikatan cinta, akan tetapi mereka menolak ketidak percayaan (keraguan) yang menimbulkan petaka dalam kehidupan rumah tangga. Mereka menginginkan kepercayaan dari para istri mereka, dan tidak suka jika mereka menceritakan atau mengungkap setiap langkah yang dilaluinya.
Kedua: Gadis Egois, sok menjadi ratu
Adapun gadis yang kedua adalah gadis yang egois, ingin berkuasa, menginginkan dari suaminya segenap kecintaan, ketundukan, dan kepasrahan hanya kepadanya saja. Dia akan marah jika melihat suaminya lebih mementingkan orang lain atau mencintai selain dirinya. Seperti cemburu kepada kerabat suami, atau teman-temannya. Perbuatan ini kadang menimbulkan banyak permasalahan. Dengan sikap seperti itu, dia telah mempersempit kepribadian suami, dan menyebabkan timbulnya permasalahan dengan kerabatnya. Dengan sikap seperti itu, dia telah menjadikan suami benci dengan kehidupan rumah tangganya. Sikap yang demikian tidak termasuk cinta, tetapi ambisi kepemilikan dan penguasaan. Maka wajib bagi gadis ini untuk menyadari bahwa mereka adalah kerabat suami, yang tidak mungkin ia bebas lepas dari mereka, begitu pula sebaliknya mereka tidak mungkin bebas lepas darinya.
Ketiga: Gadis Durhaka
Yaitu istri yang tidak ridha dengan kehidupannya. Dia senantiasa membangkang pada suami dan menggerutu tentang segala sesuatu. Dia tidak bersikap qonaah (menerima apa adanya), senantiasa menginginkan tambahan dan lebih. Dengan sikap seperti ini, dia telah menekan suami hingga mau memenuhi keinginannya. Dia tidak peduli darimana sang suami bisa memenuhi berbagai tuntutan itu, dan bagaimana ia bisa mendapatkan harta tersebut. Dia adalah jenis istri perusak. Dia hanya mencari untuk diri dan kebahagiannya sendiri, terutama harta, bukan cinta. Dia tidak menjaga suami atau rumahnya. Biasanya keadaan yang seperti ini berakhir dengan perceraian.
Keempat: Gadis yang cuek dan masa bodoh
Gadis ini tidak layak disebut sebagai seorang istri. Dia sama sekali tidak menaruh perhatian pada suami, tidak juga pada rumahnya. Tidak berusaha memenuhi kebutuhan suami atau permintaannya. Di sini sang suami merasa bahwa si istri tidak mencintainya, atau tidak menganggapnya. Kadang yang demikian membuat sang suami bersikap kasar kepada istri sebagai usaha untuk meluruskannya. Akan tetapi jika sang istri memiliki sifat seperti ini, maka akan sulit merubahnya. Hal ini menjadikan sang suami tidak menaruh perhatian terhadap istri, tidak mesra dengannya dalam segala hal, dan bisa menyebabkan perpisahan. Maka mulai sekarang seharusnya istri mulai memberikan perhatian terhadap suami.
Kelima: Gadis yang Kekanak-kanakkan
Yaitu gadis yang senantiasa tergantung pada ibunya, dan terus terikat dengannya, bersandar kepadanya dalam segala hal. Dia bertindak dengan malu, tidak mampu mengemban tanggung jawab. Kebanyakan ibunyalah yang memberikan keputusan dan berkuasa pada seluruh urusan rumah. Maka sang putripun bersandar kepadanya dalam segala hal seperti apa yang dia kerjakan saat masih kanak-kanak. Dengan sifat seperti itu, dia tidak layak menjadi seorang ibu bagi putra-putranya, dikarenakan putra-putranya akan menjadi pribadi-pribadi yang terputus, tidak utuh. Adapun sang suami, maka ia merasa seolah-olah telah menikahi ibu mertuanya, karena dialah yang mengatur segala keperluannya. Maka wajib bagi para gadis untuk belajar memikul tanggung jawab dan berbuat secara dewasa.
Keenam: Gadis yang meninggalkan Tugas Rumah Tangga
Kebanyakan gadis seperti ini adalah gadis yang bekerja (wanita karir). Akan tetapi, ada perbedaan antara istri yang bekerja dan istri yang pergi meninggalkan tanggung jawab rumah. Artinya ada banyak istri yang bekerja, tetapi mereka dapat melakukan segenap pekerjaan rumah tangga dan memberikan perhatian terhadap berbagai keperluan suami dan anak-anak mereka. Pekerjaan mereka tidak membuat mereka durhaka terhadap keluarga. Maka istri harus menyeimbangkan antara pekerjaan dengan suami dan anak-anaknya. Janganlah pekerjaan membuat keluarga terhalangi dari perhatian dan kasih sayangnya. Sehingga sang suami merasa kehilangan kemesraan, akhirnya timbullah permasalahan diantara mereka.
Ketujuh: Gadis yang Lemah
Yaitu seorang gadis yang terbiasa pasrah terhadap keadaan di sekitarnya, apakah terhadap keluarga atau teman-temannya. Dia sangat lemah untuk bisa mengambil keputusan dengan dirinya sendiri, tidak berusaha mengadakan musyawarah atau menampakkan pendapat apapun. Kepribadian yang lemah, penurut, dan tidak terbiasa memikul tanggung jawab. Kebanyakan penyebabnya adalah keluarga, yaitu dengan sikap keras sang ayah, dan diamnya ibu. Maka sang suamipun kehilangan teman yang bisa memberikan nasihat, atau masukan-masukan dalam berbagai urusannya.
Kedelapan: Gadis yang membuat was was
Yaitu gadis yang menggambarkan suaminya dengan gambaran yang terburuk. Sebagai contoh, jika suami terkena penyakit mulas, maka sang istri membesar-besarkannya serta meyakininya bahwa sang suami menderita usus buntu. Jika panas sang suami meningkat dia berkata bahwa dia telah terkena demam. Jika sang suami terlambat, dia berkeyakinan telah terjadi kecelakaan atau terkena sesuatu yang tidak disukai. Istri semacam ini akan mendorong suami untuk selalu was-was dan berkhayal macam-macam serta selalu khawatir.
Kesembilan: Gadis yang Sok Sempurna
Yaitu gadis yang berambisi untuk mengerjakan sesuatu dengan benar, dan terlalu berlebih-lebihan di dalamnya sehingga sang suami dan orang-orang yang tinggal di sekitarnya terkadang merasa jengkel. Sifat seperti itu membuatnya fanatik buta dalam kehidupan rumah tangga. Dia menginginkan kesempurnaan dalam segala hal. Jika pergi salah seorang teman maka harus membawa hadiah berharga dan mahal dibungkus dengan bungkus yang mewah dan seterusnya. Sifat seperti ini dimungkinkan akan membuat suami melakukan respon yang mungkin bisa menjadi seorang laki-laki yang keras dan menolak apa saja yang dilakukan istri, sekalipun perbuatan itu untuk kepentingannya, dan dia tidak lagi mementingkan keridhaan istrinya
Sekarang, carilah untuk dirimu sendiri wahai saudariku, sifat manakah dari kesembilan sifat tersebut yang kamu miliki? Kemudian bersihkanlah dari dirimu agar kehidupan rumah tanggamu selamat dan bahagia.
Diambil dari: Majalah Qiblati Edisi 11

Minggu, 10 Oktober 2010

Catatan Seorang Demonstran

Apa hubungan antara Soe Hok Gie dan Puncak Mahameru?
Dan apa yang berkaitan antara keduanya?

Soe Hok Gie dan Mahameruadalah dua legenda Indonesia, sedangkan hubungan antara keduanya?
Soe Hok Gie wafat di Mahameru saat melakukan pendakian pada 18 Desember 1969 karena menghirup asap beracun gunung tersebut

Soe Hok Gie dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942. Dia adalah sosok aktifis yang sangat aktif pada masanyaSebuah karya catatan hariannya yang berjudulSoe Hok GieCatatan Seorang Demonstran setebal 494 halaman oleh LP3ES diterbitkan pada tahun 1983. Soe Hok Gie tercatat sebagai mahasiswa Universitas Indonesia dan juga merupakan salah satu pendiri Mapala UI yang salah satu kegiatan terpenting dalam organisasi pecinta alam tersebut adalah mendaki gunungGie juga tercatat menjadi pemimpin Mapala UI untuk misi pendakian Gunung Slamet, 3.442mdpl.
Kemudian pada 16 Desember 1969, Gie bersama Mapala UI berencana melakukan misipendakian ke Gunung Mahameru (Semeru) yang mempunyai ketinggian 3.676 mdpl.Banyak sekali rekan-rekannya yang menanyakan kenapa ingin melakukan misitersebutGie pun menjelaskan kepada rekan-rekannya tesebut :
Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kamiKami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekatPertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehatKarena itulah kami naik gunung.”
Sebelum berangkatGie sepertinya mempunyai firasat tentang dirinya dan karena itu dia menuliskan catatannya :
Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri sayaSetelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang laluSaya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematianSaya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeruDengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan SunartiSaya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.”
Dari beberapa catatan kecil serta dokumentasi yang adatermasuk buku harian Gieyang sudah diterbitkanCatatan Seorang Demonstran (CSD) (LP3ES, 1983), berikutbeberapa kisah yang mewarnai tragedi tersebut yang saya kutip dari Intisari :
Suasana sore hari bergerimis hujan dan kabut tebaltanggal 16 Desember 1969 di G.SemeruSeusai berdoa dan menyaksikan letupan Kawah Jonggringseloko di Puncak Mahameru (puncaknya G. Semeruserta semburan uap hitam yang mengembus membentuk tiang awanbeberapa anggota tim terseok-seok gontai menuruni dataran terbuka penuh pasir bebatuanmereka menutup hidungmencegah bau belerang yang makin menusuk hidung dan paru-paru. Di depan kelihatan Gie sedang termenung dengan gaya khasnyaduduk dengan lutut kaki terlipat ke dada dan tangan menopang dagudi tubir kecil sungai kering. Tides dan Wiwiek turun duluan.
Dengan tertawa kecilGie menitipkan batu dan daun cemaraKatanya, “Simpan dan berikan kepada kepada ‘kawan-kawan’ batu berasal dari tanah tertinggi di JawaJuga hadiahkan daun cemara dari puncak gunung tertinggi di Jawa ini pada cewek-cewek FSUI.” Begitu kira-kira kata-kata terakhirnyasebelum turun ke perkemahan darurat dekat batas hutan pinus atau situs recopodo (arca purbakala kecil sekitar 400-an meter di bawah Puncak Mahameru).
Di perkemahan darurat yang cuma beratapkan dua lembar ponco (jas hujan tentara),bersama Tides, Wiwiek dan Mamanmereka menunggu datangnya Herman, Freddy, Giedan IdhanHari makin sore, hujan mulai tipis dan lamat-lamat kelihatan beberapa puncak gunung lainnyaNamun secara berkalaletupan di Jonggringselokotetap terdengar jelas.
Menjelang senjatiba-tiba batu kecil berguguran. Freddy muncul sambil memerosotkan tubuhnya yang jangkung. “Gie dan Idhan kecelakaan!” katanyaTak jelas apakah waktu itu Freddy bilang soal terkena uap racunatau patah tulangMulai panikmereka berjalan tertatih-tatih ke arah puncak sambil meneriakkan nama Herman, Giedan Idhan berkali-kali.
Beberapa saat kemudian, Herman datang sambil mengempaskan diri ke tenda daruratDia melapor kepada Tides, kalau Gie dan Idhan sudah meninggalKami semua bingungtak tahu harus berbuat apakecuali berharap semoga laporan Herman itu ngaco. Tides sebagai anggota tertuasegera mengatur rencana penyelamatan.

Menjelang maghrib, Tides bersama Wiwiek segera turun gunungmenuju perkemahan pusat di tepian (danauRanu Pane, setelah membekali diri dengan dua bungkus mikeringdua kerat coklatsepotong kue kacang hijaudan satu wadah air minum. Tides meminta beberapa rekannya untuk menjaga kesehatan Maman yang masih shock, karena tergelincir dan jatuh berguling ke jurang kecil.

Cek lagi keadaan Gie dan Idhan yang sebenarnya,” begitu ucap Tides sambil pamit disore hari yang mulai gelapSelanjutnyamereka berempat tidur sekenanyasambil menahan rembesan udara berhawa dinginserta tamparan angin yang nyaris membekukan sendi tulang.
Baru keesokan paginya, 17 Desember 1969, mereka yakin kalau Gie dan Idhan sungguh sudah tiadadi tanah tertinggi di Pulau JawaMereka jumpai jasad keduanya sudah kakuSemalam suntuk mereka lelap berkasur pasir dan batu kecil G. SemeruBadannya yang dinginsudah semalaman rebah berselimut kabut malam dan halimun pagi. Mata Gie dan Idhan terkatup kencang serapat katupan bibir birunyaMereka semua diam dan sedih.

CARI ARTIKEL DAN TULISAN

Loading

SELAMAT DATANG

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More