PPK LEMAHABANG

Panitia Pemilihan Kecamatan Lemahabang. Pelaksana Tahapan Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karawang Tahun 2010.

MAKAM SYECH QURO

Lokasi Wisata Religius, Makam Syech Quro di Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang, dikunjungi oleh Peziarah dari berbagai kota terutama pada setiap malam Sabtu, hingga di kenal dengan sebutan Saptuan.

MANG AJAT

Punggawa Blog ini, Akun Facebook Ajat Apana Gin's dengan trademark (Aya..... Aya..... Wae.....) pada setiap penutup update statusnya.

TANAMAN PADI

Lahan pertanian yang luas, Padi yang bernas, hasil yang melimpah, tapi mengapa swasembada pangan hanya ada dalam impian indah yang disodorkan oleh para pejabat tinggi, hingga harga beras melambung tinggi.

ANGEUN OSKADON

Lauk pauk tradisional alternatif, dengan olahan dan bumbu sederhana menjadikan sayur ini sangat menggugah selera, masyarakat di wilayah utara Karawang -Rengasdengklok dan sekitarnya menyebutnya dengan Angeun Oskadon.

Senin, 25 Juni 2012

Posisi Imam Dan Makmum Sholat

Agar dapat melaksanakan shalat berjamaah sesuai dengan syariat Islam, seorang imam maupun ma'mum, tidak lepas dari keadaan berikut ini :


1). Ma'mum sendirian bersama imam (dalam hal ini, imam dengan satu orang ma'mum).
Bila seseorang berma'mum sendirian, maka posisinya berdiri di samping kanan sejajar dengan imam. Dasarnya adalah, kisah Ibnu Abbas dalam shalat bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang berbunyi :


قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقُمْتُ فَصَنَعْتُ مِثْلَ مَا صَنَعَ ثُمَّ ذَهَبْتُ فَقُمْتُ إِلَى جَنْبِهِ فَوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى رَأْسِي وَأَخَذَ بِأُذُنِي الْيُمْنَى يَفْتِلُهَا فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ أَوْتَرَ


"Ibnu 'Abbas berkata: "Lalu aku bangun dan berbuat seperti yang beliau perbuat. Kemudian aku pergi dan tegak di sampingnya, lalu beliau menempatkan tangan kanannya di kepalaku dan mengambilnya, dan menarik telinga kananku, lalu shalat dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian witir". [Muttafaqun 'alaihi]


2). Imam bersama dua orang ma'mum.

Apabila imam mendapatkan ma'mum hanya dua orang, maka hendaklah kedua ma'mum tersebut berdiri di belakang imam membentuk satu barisan. Hal ini didasarkan pada hadits Jabir yang panjang, yang sebagiannya berbunyi:


ثُمَّ جِئْتُ حَتَّى قُمْتُ عَنْ يَسَارِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخَذَ بِيَدِي فَأَدَارَنِي حَتَّى أَقَامَنِي عَنْ يَمِينِهِ ثُمَّ جَاءَ جَبَّارُ بْنُ صَخْرٍ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ جَاءَ فَقَامَ عَنْ يَسَارِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدَيْنَا جَمِيعًا فَدَفَعَنَا حَتَّى أَقَامَنَا خَلْفَهُ


"Kemudian aku datang sampai berdiri di sebelah kiri Rasulullah, lalu beliau memegang tanganku dan menarikku hingga membuatku berdiri di sebalah kanannya. Kemudian datang Jabbaar bin Shakhr, lalu ia berwudhu kemudian datang dan berdiri di sebelah kiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memegang tangan kami berdua dan mendorong kami hingga membuat kami berdiri di belakang beliau" [HR Muslim dalam Shahih-nya, kitab az Zuhud wal Raqaiq Wa …, no. 5328].


3). Imam bersama lebih dari dua orang ma'mum.

Apabila terdapat lebih dari dua orang ma'mum bersama imam, maka ma'mum berdiri di belakang imam dalam satu barisan, demikian menurut kesepakatan ulama.[6]


4). Ma'mum mendapatkan shaf (barisan) shalat sudah penuh, sehingga ia tidak dapat masuk ke shaf.

Dalam keadaan demikian, maka ma'mum jangan shalat sendirian di belakang shaf (barisan), akan tetapi berusaha maju ke depan hingga berdiri di samping imam, sebagaimana dilakukan Rasulullah -ketika beliau sakit- bersama Abu Bakar yang ditunjuk menggantikan mengimami shalat. Disebutkan dalam sebuah riwayat yang berbunyi:


فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِذَاءَ أَبِي بَكْرٍ إِلَى جَنْبِهِ فَكَانَ أَبُو بَكْرٍ يُصَلِّي بِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلَاةِ أَبِي بَكْرٍ


"Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam duduk sejajar Abu Bakar di sampingnya. Waktu itu, Abu Bakar shalat ikut shalat Rasulullah, dan orang-orang shalat mengikuti shalat Abu Bakar" [Muttafaqun ‘alaihi]



Lajnah ad Daimah lil Buhuts al Islamiyah al Ifta’ (Komite tetap untuk penelitian Islam dan fatwa Saudi Arabia), ketika menjawab pertanyaan seputar masalah ini menyatakan, apabila seseorang masuk masjid dan mendapatkan shalat telah ditegakkan, dan shaf telah penuh, maka hendaklah ia berusaha masuk dalam barisan. Apabila tidak bisa, maka ia masuk berdiri bersama imam dan berada di sebelah kanannya. Apabila ini juga tidak bisa, maka hendaknya menunggu sampai datang orang yang menemaninya di shaf (baru). Jika tidak ada seorang yang menemaninya, maka ia shalat sendirian setelah selesai shalat berjamaah.[7]



Penjelasan ini menunjukkan, ma'mum yang dalam keadaan demikian, ia tidak menarik salah seorang ma'mum lainnyanya sebagaimana banyak terjadi di kalangan kaum Muslimin dewasa ini.



Untuk itu Komite tetap untuk penelitian Islam dan fatwa Saudi Arabia berfatwa tentang hal ini: Seorang yang masuk masjid tidak mendapatkan celah dalam barisan (shof) dan tidak bisa baris di sebelah kanan imam dan shalat hampir selesai, maka menunggu orang lain yang masuk untuk membuat shof (barisan) dengannya. Apabila tidak mendapatkannya maka hendaknya shalat dengan jamaah lain. Jika juga tidak ada, maka shalat sendirian setelah imam salam, dan ia tidak berdosa, dengan dalil firman Allah :



"Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu" [at Taghabun/64:16]



Dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :


فَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَيْءٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ


"Apabila aku perintahkan kalian berbuat sesuatu, maka kerjakanlah semampu kalian".



Hal ini karena shalat adalah ibadah, dan ibadah itu harus tauqifiyah. Padahal hadits larangan shalat sendirian di belakang shaf (barisan) shahih dan bersifat umum.



Hadits yang berbunyi:


أَلاَ دَخَلْتَ مَعَهُمْ أَوْ ادْتَرَرْتَ رَجُلاً


(Kenapa kamu tidak masuk berbaris dengan mereka atau menarik seorang?) ini adalah hadits dhaif (lemah). Demikian juga, apabila orang itu menerima ajakan orang yang manariknya, maka shaf menjadi tidak penuh (ada celahnya), padahal kita diperintahkan untuk menyempurnakan dan menutup celah shaf dalam shalat.[8]


5). Wanita berma'mum dengan seorang imam laki-laki.

Seorang wanita bila berma'mum kepada seorang laki-laki, maka ia berdiri di belakang shaf laki-laki, walaupun ia sendirian. Demikian juga bila shalat sendirian bersama imam laki-laki, maka ia berdiri di belakangnya, dan tidak di sebelah kanannya. Semua ini berdasarkan hadits-hadits di bawah ini:



a. Hadits Anas yang berbunyi:


صَلَّيْتُ أَنَا وَيَتِيمٌ فِي بَيْتِنَا خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُمِّي أُمُّ سُلَيْمٍ خَلْفَنَا


"Aku shalat bersama seorang anak yatim di rumah kami di belakang Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ibuku Ummu Sulaim di belakang kami" [Muttafaqub ‘alaihi]



b. Hadits Anas yang berbunyi:


أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِهِ وَبِأُمِّهِ أَوْ خَالَتِهِ قَالَ فَأَقَامَنِي عَنْ يَمِينِهِ وَأَقَامَ الْمَرْأَةَ خَلْفَنَا


"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami Anas bin Malik dan ibunya atau bibinya, Anas berkata,"Lalu Rasulullah menjadikan aku berdiri di sebelah kanannya dan wanita di belakang kami." [HR Muslim]


6). Wanita shalat dengan imam wanita.

Apabila seorang wanita shalat berjamaah mengimami sesamanya, maka ia berdiri di tengahnya dan tidak maju ke depan. Dicontohkan 'Aisyah dan Ummu Salamah, dari Rabthah al Hanafiyah, ia berkata :


أَنَّ عَائِشَةَ أَمَّتْهُنَّ وَ قَامَتْ بَيْنَهُنَّ فِيْ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةِ


"Sesungguhnya 'Aisyah mengimami mereka dan berdiri diantara mereka dalam satu shalat wajib" [HR Abdurrazaq, Al daraquthni dan Al Baihaqi dan dihukumi penulis Shohih Fiqih Sunnah hadits shohih Lighoriihi]



Juga Abu Hurairah mengatakan bahwa :


أَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ أَمَّتْهُنَّ فَكَانَتْ وَسَطًا


"Sungguh Ummu Salamah mengimami mereka shalat dan berada di tengah-tengah". [HR Abdurrazaq, ad Daraquthni dan al Baihaqi, dan hadits ini dihukumi oleh penulis Shahih Fiqih Sunnah sebagai hadits shahih lighairiihi]


7). Shaf (barisan) anak kecil.

Anak kecil yang telah mumayyiz, ia tidak berbeda dengan orang yang sudah baligh, yaitu berdiri di belakang imam. Dengan dalil hadits Anas yang berbunyi:


صَلَّيْتُ أَنَا وَيَتِيمٌ فِي بَيْتِنَا خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُمِّي أُمُّ سُلَيْمٍ خَلْفَنَا


"Aku shalat bersama seorang anak yatim dirumah kami dibelakang Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan ibuku Ummu Sulain dibelakang kami". [Muttafaqub ‘alaihi].



Lajnah ad Daimah lil Buhuts al Islamiyah al Ifta’, Saudi Arabia mengatakan: "Yang sesuai Sunnah untuk anak-anak, apabila ia telah mencapai usia tujuh tahun dan lebih, untuk berdiri di belakang imam sebagaimana orang-orang yang telah baligh. Apabila yang ada hanya satu, maka ia berdiri di samping kanan imam, karena sudah jelas dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau shalat di rumah Abu Thalhah, dan menjadikan Anas dan seorang anak yatim di belakangnya, sedangkan Ummu Sulaim di belakang keduanya. Juga telah ada dalam riwayat lainnya, bahwa beliau mengimami shalat Anas, dan menjadikannya di sebelah kanannya".[9]



Sedangkan Syaikh al Albani mengatakan: "Adapun menjadikan anak-anak di belakang mereka (barisan dewasa), maka dalam permasalahan ini, aku belum mendapatkan kecuali hadits ini[10], dan hadits ini lemah, tidak bisa dijadikan hujjah. Sehingga aku memandang bolehnya anak-anak berdiri bersama orang dewasa, apabila barisannya belum penuh; dan shalatnya anak yatim bersama Anas di belakang Rasulullah menjadi hujjah dalam permasalahan ini".



Dengan demikian menjadi jelas kesamaan posisi anak-anak dan orang dewasa dalam shalat berjamaah bersama imam.



Demikianlah beberapa permasalahan seputar imam dan posisi imam dan ma'mum, mudah-mudahan hal ini bermanfaat bagi kita.
Billahit taufiq



Kembali Ke Halaman Utama (HOME)

Sabtu, 19 Maret 2011

Rabu, 16 Maret 2011

PROPOSAL PTK



PROPOSAL PTK
  
NO.
NAMA FILE
DATA
1.       
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA
2.       
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (1)
3.       
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (2)
4.       
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (3)
5.       
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (4)
6.       
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (5)
7.       
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (6)
8.       
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (7)
9.       
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (8)
10.   
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (9)
11.   
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (10)
12.   
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (11)
13.   
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (12)
14.   
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (13)
15.   
PROPOSAL PTK– UNIVERSITAS TERBUKA (14)





Kembali Ke Halaman Utama (HOME)

Selasa, 15 Maret 2011

Lumayan lah

Jiang Zemin Orang Garut ?
Kabayan : "Abah kenal teu ka Jiang Zemin ?"
Abah : "Nya apal atuh, mantan Presiden Cina sampai Maret 2003"
Kabayan : "Uiii hebat euy ..."
Abah : "Abah teaaa ....", bari ngusapan kumis bakat ku bangga
Kabayan : "Bejana Jiang Zemin teh aslina orang Garut nya Bah."
Abah : "Ah... ceuk sahaaa ...??"
Kabayan : "Da ngaran aslina mah cenah Ujang Jamin, ngumbara ka Cina ganti ngaran jadi Jiang Zemin ... hehehe ... Kabayan tea..." bari gura-giru ngaleos
Abah : "Dasar si borokokok !!"

Budak jeung Emana
Budak umur tilu taun keur meujeuhna capétang ngomong, sagala rupa ditanyakeun ka emana.
Budak : "Ma ari adé dikandung ku ema ka sabara sasih ?"
Emana : "Salapan bulan salapan poé !"
Budak : "Ari adé ayeuna umurna sabaraha taun ?"
Emana : "Tilu taun !"
Budak : "Ari ema nikah sareng bapa tos sabaraha taun?"
Emana : "Tilu taun ogé !"
Budak : "Jadi nu salapan bulan salapan dinténna...?" (tarangna kerung semu nu mikir)
Emana : "Eh salah kétah, umur hidep téh ayeuna nembe sataun satengah!" ( rada gugup)
Budak : "Ah..maenya umur adé nembé sataun satengah, tos capétang kieu!"
Emana : "Geus ah tong loba tatanya, Pamali!" ( bari ngaléos indit ) (SR)

Ngagagambar Jurig
Dihiji tempat angker tim "gerayangan" keur ngadeteksi arwah nu ngageugeuh tempat eta. Tim nugaskeun saurang ahli supranatural nu katelah mbah Rewok Genjlung anu pinter ngadeteksi mahluk halus kujalan ngagambar bungkeuleukanana. Satengah jam tiharita kakara rengse,mbah Rewok Genjlung langsung ditanya ku salasaurang tim.

Tim : " Mahluk naon nu ngageugeuh tempat ieu teh mbah ?"
Mbah Rewok : " Kuntilanak !"
Tim : "Geuning gambarna aya dua rupa, naha kuntilanakna aya dua?"
Mbah Rewok : "Lain aya dua, tapi eta eta keneh, ngan bedana dina buukna !"
Tim : "Enya we, nu eta mah kiriting ari nu ieu mah lurus,geuning bisa kitu ?"
Mbah Rewok : "Bisi teu nyaho mah anu kiriting digambar samemeh indit kasalon, tah ari nu buukna lurus digambar balik ti salon tas di rebonding cenah."
Tim : ?!@#

Ngajawab Soal Ujian
Dina soal ujian anu mangrupa esey, aya pituduh kieu: Pigawe tujuh, tina sapuluh soal anu kuhidep dianggap pangbabarina.

Gudrud wae ku maneh na mah dipigawe sapuluh soalannana, terus dihandap make

Implik-implik kieu: "Mangga we pilih tujuh, tina sapuluh jawaban anu pang merenahna."

Film-Film Hollywood Versi Bahasa Sunda

a. Saving Private Ryan - Nulungan si Rian

b. Enemy At The Gate - Musuh Ngajedog di Pager

c. Die Hard - Teu Paeh-Paeh

d. Die Hard II - Can Paeh Keneh

e. Die Hard III With A Vengeance - Nya’an euy Hese Pisan Paehna

f. Bad Boys – budag bedegong

g. Rocky - Osok Neunggeulan Batur

h. Rain Man - Lalaki Cicing di Bogor

i. Here’s Something About Marry - Ari Ceu Meri Teh Kunaon?

j. Mission Impossible - Moal Bisa

k. Titanic - Tilelep

l. Paycheck - Nganjuk Heula

m. Reign of Fire - Beubeuleuman

n. Original Sin - Tara Ka Mesjid

o. Sleepless In Seattle - Cenghar Di Ciateul

p. Silence of The Lambs - Embe Pundung

q. Ghost - Jurig Kasep

r. Bad Boys - Budak Baong

s. Are We There Yet? - Lila Teuing Nepina Euy?

t. Home Alone - Tinggaleun

u. Casablanca - Mengkol Ti Sudirman

v. Gone In Sixty Seconds - Indit Siah Kaditu!

w. The Awakening - Hudang Sare

x. After The Sunset - Tereh Maghrib

Ngajawab Soal Ujian
Dina soal ujian anu mangrupa esey, aya pituduh kieu: Pigawe tujuh, tina
sapuluh soal anu kuhidep dianggap pangbabarina.

Gudrud wae ku maneh na mah dipigawe sapuluh soalannana, terus dihandap make

Implik-implik kieu: "Mangga we pilih tujuh, tina sapuluh jawaban anu pang merenahna."

TUJUH RUPA ANU DIPAHING PISAN
- Ngarorek Ceuli ku linggis
- Ombeh ku cai ngagolak
- Gagaro ku parud nu tihiangan
- Dahar make sendok tembok
- Ngalinting bulu kelek mun hayang udud
- Ngorong ku tutup limun
- Mere nginum ka khotib nu keur hutbah

KADAHARAN PALING HARAM
Ali : "Kadaharan naon nu haram?"
Adun : "Babi..!"
Ali : "Nu leuwih haram deui?"
Adun : "Babi nu ngandung babi deui."
Ali : " Nu pangharamna?"
Adun embung eleh : " Babi nu ngandung babi teu boga bapa, siah...!"

BAU JENGKOL
Dasar milik, Karsih meunang undian anu hadiahna pelesir ka Uruguay kalayan garatis tur dibere bekel sacukupna. Nepi ka Uruguay, dihiji terminal Karsih gura giru asup kahiji wc umum, sigana geus teu tahan hayang sacer cereun kiih. Lima belas menit tilu puluh detik Karsih dijero wc, pas kaluar kasampak dihareupeun wc geus ngantri anu nek asup. Panghareupna saurang nini nini anu paromana semu pucet lantaran lila teuing nahan. Pas ningali panto wc muka gura giru sinini asup, tapi aneh teu kungsi lila sinini balik deui bari noel ka Karsih pok nanya.

"Nyi...nyi urang sunda nya ?" ceuk sinini bari melong anteb.
"Mu..mu..muhun!" tembal Karsih asa asa, dijero hatena mah ngarasa reueus..

"Heueuh ari ka wanoja sunda mah moal kapalingan najan dialakpaul ge tetep we arapaleun lantaran aya ciri hasna gareulis tur aramucuy rupana !" Gerentes Karsih,bari uman imen gumeulis dihareupeun sinini.

"Nini geuning apal yen abdi urang sunda, pasti katawis tina raray abdi nya ?"
"Lain euy, tapi katara tina urut wc-na bau jengkol !"

DISITA
Di kantor pulisi, pulisi keur ngaintrogasi Usro anu katewak geus ngalakukaeun perkosaan.
Pulisi : “ Usro, rumasa maneh geus ngalakukeun perkosaan ka Nyi Unah?”
Usro : “Rumaos, Pa”.
Pulisi : “Ku sabab maneh geus ngaku ngalakukeun perkosaan, kapaksa ayena alat anu dipake merkosa Nyi Unah ku bapa rek disita sabage barang bukti !”
Na da etamah di Usro les ngudupruk bari aduglajer.

PEUYEUM
Oji :“ Mang, sabaraha sakintalna peuyeum teh ?“
Tk Peuyeum : “Upami seueurmah wios lah dimirahkeun. Bade sabarah kintal kitu peryogina ?”
Oji : “ Ah meser wae sagelempeng mah, kangge nu nyiram”.
Tk Peuyeum :“ Kop we nyokot kadinya………..sakalian tambahan hiji keur mopok beungeut maneh !”

MEREK ROKO
Dina jaman pendudukan Nice, aya pambagian roko sigaret merek HW ( High Way). Kusabab rada bau disebut we rokok HW-teh nayaeta Hitut Walada.

JAJAMU
Dokter :” Sudah berapa hari Bapak tidak bisa kencing?”
Asnawi :” Tilu dinten, dok”.
Dokter :” Makanan apa yang bapak makan sebelumnya?”
Asnawi :“ Anu dok.........Eu......jamu sari rapet“.
Dokter :“ Pantesan, rapet teuing meren!“

NEANGAN MUATAN
Kuring : “ Nanaonan ieu the, Nek. Ongkoh beus Bandung-Jakarta. Naha kuringteh dibawa katask?“.
Kenek :“Sabar, Cep.....bade milarian heula muatan!“
Kuring :“Sugan geeeelo !“


NINI UTI
Kusabab hanyang ngora, teu talangke dei Nini Uti meuli jajamu awet muda saratus bungkus. Kulantaran hayang gancang karasa hasilna, jajamu nusaratus bungkus the diinum disakalikeun. Na da etamah Nini Uti ngadadak jadi orok. Sabab ngora teuing da nginum jajamu awet mudana teu make aturan. Ayena Nini Uti keur diajar haohakeng bari dibedong ku Aki Abdul.

TALEUS
Kabayan :”Teung ari maneh geus apal cara ngadahar taleus, ngarah teu ateul ?”
Iteung :”Gampang, Kang. Beuti taleus dipesek, tuluy dikumbah geutahna sing beresih, tuktuy seupan. Moal ateul geura”.
Kabayan :’Hese kitumah, Teung ! nu babarimah……..memeh didahar, garoan heula taleusna!”.

TARUCING
Adang :”Buah naon anu dimimitian kuhuruf A, B, C, D, E, F, G jeung huruf H ?”
Agus :”Moal aya atuh. Dina ayana oge tangtu buah anu aheng”,
Adang : “heug atu, bisi can nyaho mah ku kukring dibejaan, nyaeta :
A : Anggur
B : Bener nya anggur
C : Ceuk uingge anggur
D : Da anggur
E : Eta teh anggur
F : Fan anggur
G : Goblog ceuk kuring anggur
H : Heueuh nya anggur.

SEMAH
Semah : “Puntn, araya kitu nya?”
Pribumi : “Aeh, araya, mangga kalebet !”
Semah : “Bade tumaros, ari bumina Pa Ibroteh ieu kitu?”
Pribumi : “Sumuhun, aya kaperyogian naon kitu?”
Semah : “Ah, teu aya nanaon, mung hoyong terang bae rupana saderek Ibro the, hideng gening nya rupa Bapa the!”
Pribumi : “Ontohod the siah………….!”

OJEG
Tk Ojeg : “Nu biasa we duarebu limaratus!”
Endul : “Boga duitna ngan sarebu”
Tk Ojeg : “Sok we numpak karunya!”
Ojeg maju, den Endul anjecle dibonceng. Barang rek eureun, jedak. Ojeg nabrak tangkal kalpa.
Endul : “Sing bener atuh, maenya eureun teh ditabrakeun kieu?”
Tk Ojeg : “Hampura Endul, mayar sarebueun mah teu diereman!”
Endul : “Beu…………………..!”

AKAR
Guru : “Yu, aya jamu kuat ?”
Tk Jamu : “Aya, Pa. Malih ieu mah husus keur barudak sakola anu kurang daya nangkeupna dina Pelajaran Matematka “.
Guru : “Cik, cik, cik, tina naon ramuanna?”
Tk Jamu : “Smai we tina akar-akaran. Namun ieu mah diramuna tina ramuan akar kuadrat.

DIKAPUT
Budak awewe geulis tapi centil dibawa ka rumah sakit, sukuna tatu lantaran labuh tina motor.
Dokter : “Wayahna nya Neng, lukana kedah dikaput, moal nyeri da dibaalan”.
Budak : “Mangga Dokter, mung dikaputna hoyong kubenang beureum, nganggo renda kayas, teras dina sakuna hoyong nganggo gambar kembang. Sakantenan we diobras”.
Dokter : “Ha…………………..r, memangna ngaput baju”.

JAJAMU
Indung : “Nyai, jajamu naon anu tadi dibikeun ka ema teh?”
Nyai : “Aeh uhun, taditeh lepat masihkeun, kedahna kanggo bapak, eta teh jamu kuat lalaki”
Indung : “Paingan atuh, karasana asa hayang macul wae”


BEAS
Saurang Professor geus hasil nyiptakeun beas pisangeun, anu dijieuna tina batu cadas, ngan karasa kesed, jeung teuasna na’udubillah.

KEUR KONENG
Kabayan : “Kunaon teu puasa, teung?”
Iteung : “Keur beureum, ari Akang kunaon teu pusa dei?”
Kaabayan : “Keur………keur koneng akang mah}
Iteug : “Keur koneg kumaha ?”
Kabayan : “Tenjo we di WC”.

HEUREUY DOKTER
Pasen :“Dokter, leres abditeh katarajang kasakit koneng ?“
Dokter :“Leres“.
Pasen :“Naon tandana atuh ?“
Dokter :“Kapan eta waos Bapak ?“

LEUNGIT BUDAK
Udin :“Putra simkuring anu cikal dileweng teh, salamet tina pangreweg skadang maung“.
Usro :”Allhamdulillah…………………..”
Udin :”Nyaeta dilegleg buaya !”


TOLAK PELURU
“Aya jamu tolak peluru ?”, cek nu rek meuli, nanya ka tukang jajamu.
“Aya. Ieu………………!”, tukang jajamu muncereng bari ngadeukeutkeun peureup buleudna kana cukang irung nu rek meuli. Teuing kumaha tuluyna.

SAPATU KULIT
Kabayan :”Ari silaing bisa atawa hente ngabedakeun antara sapatu kulit asli jeung anu imitasi ?“
Ibro :”Teu, teu nyaho. Cing, cing tah kumaha ngabedakeunana ?”
Kabayan :”Babari pisan, si sapatu teh sina dicoco reungit. Lamun eta sapatu barentol, eta berarti sapatu kulit asli”.

AKIBAT NGINUM
Guru :”Maneh nyaho, cing naon akibatna loba nginum teh ?”
Endul :”Terang, Pa”
Guru :”Naon ?”
Endul :”Beser…………”

HADIRIN
Hadirin yang terhormat
Mang Sobirin katinggang tomat
Para hadirin para hadirot
Kejo sapiring beak ku kolot
Numatak numawi
Hulu botak katinggang awi

ZONGTIBE
Zongtibe, leudkide, pratiding
Lonzong tai embe
Buleud tai kuda
Numpra tai munding

LOWONGAN KERJA
Adang :”Ayeuna cenah aya deui lowongan kerja ka Malaysia”.
Toto :”Saratna naon bae ?”
Adang :”Ukur mere poto, ukuran tilu ka opat”.
Toto :”Sabaraha hiji ?”
Adang :”Dua karung”.
Toto :”Jadol, hanas didengekeun”.

PUTUS
Didin :“Mun, hubungan urang teh tos we dugi kadie nya ? Sanes Didin teu nyaah, tapi……….”
Mimin :“Naon ari Didin ? Hubungan naon ieuteh ?“
Didin :“Muhun, hubungan perkawis hutang“.
Mimin :“Ngenah we diputuskeun, atuh kuring rugi, wayah !“

kutipan tina majalah mangle, ketawa.com


Kembali Ke Halaman Utama (HOME)

Senin, 14 Maret 2011

HAKIKAT DAN ARTI SEBUAH KATA "GURU"

GURU ……………………………………………….
"Digugu dan ditiru", itulah guru, 
Ungkapan lama yang memang menjadi dasar bagaimana dan siapa orang-orang yang telah dididiknya, menjadi siapakah "mereka", seperti apakah mereka, turur katanya, akhlaknya, dan kemampuan pedagogik beserta kompetensi yang telah ditirunya dari seorang guru. 
Menjadi guru, bukanlah pekerjaan mudah. Didalamnya, dituntut pengabdian,dan juga ketekunan. Harus ada pula kesabaran, dan welas asih dalam menyampaikan pelajaran. 
Menjadi guru kalau “benar-benar guru” itu cukup berat dan mulia, karena tugas guru adalah ada dua yaitu mengajar dan mendidik. Kalau mengajar gampang, semua orang bisa, tetapi tugas guru yg berat adalah “mendidik”, karena tidak semua orang/guru mampu mendidik.

Kalau mengajar sasarannya adalah otak, dari siswa tidak bisa matematika, jadi bisa, dari tidak bisa bahasa inggris jadi bisa, dst. Itu semua dari hasil belajar. Sedangkan kalau mendidik sasarannya adalah “hati”. Hasil pendidikan bisa dilihat dari sikap, moral atau akhlaknya.

Untuk membentuk sikap yang baik ini sangat berat, perlu contoh suri tauladan dari guru dan harus selalu dikontrol dan selalu diingatkan. Seorang guru jangankan untuk mendidik sekian banyak siswa, mendidik satu orang yaitu dirinya sendiri sangat berat, yaitu harus selalu menjadi suri tauladan untuk siswa-siswanya.
Tetapi bagi “yang benar-benar guru” hal ini harus selalu dilakukan. Oleh karenanya menjadi guru itu sangat berat tetapi mulia. Hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menjalankannya.

Menjadi guru juga bukan sesuatu yang gampang.
Menjadi guru bukan pekerjaan mentereng.
Menjadi guru juga bukan pekerjaan yang gemerlap.

Tak ada kerlap-kerlip lampu sorot yang memancar, juga pendar-pendar cahaya setiap kali guru-guru itu sedang membaktikan diri., sebab mereka memang bukan para pesohor, bukan pula bintang panggung.

Namun, ada sesuatu yang mulia disana. Pada guru lah ada kerlap-kerlip cahaya kebajikan dalam setiap nilai yang mereka ajarkan. Lewat guru lah memancar pendar-pendar sinar keikhlasan dan ketulusan pada kerja yang mereka lakukan. Merekalah sumber cahaya-cahaya itu, yang menyinari setiap hati anak-anak didik mereka.

Dari gurulah kita belajar mengeja kata dan kalimat. Pada gurulah kita belajar lamat-lamat bahasa dunia. Lewat guru, kita belajar budi pekerti, belajar mengasah hati, dan menyelami nurani. Lewat guru pula kita mengerti tentang banyak hal-hal yang tak kita pahami sebelumnya.

Apabila seorang pendidik ikhlas di jalan Allah mengarahkan anak-anak pada kebaikan, akhlak yang baik maka dia akan mendapatkan kebaikan didunia dan akhirat. Teman, jika ingin merasakan pengalaman batin yang berbeda, cobalah menjadi guru.

Rasakan kenikmatan saat setiap anak-anak itu memanggil Anda dengan sebutan Ibu/Bapak dan biarkan mata penuh perhatian itu memenuhi hati Anda. Ada sesuatu yang berbeda disana. 


Cobalah! dan Rasakan!



Kembali Ke Halaman Utama (HOME)

CARI ARTIKEL DAN TULISAN

Loading

SELAMAT DATANG

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More